Membuat Rangkaian Encoder Decoder
Alat Penghitung Benda Masuk Pabrik
- Membuat rangkaian sun tracker menggunakan sensor touch, IR dan PIR sensor
- mengetahui penggunaan encoder dan decoder pada rangkaian
2. Alat dan bahan;[kembali}
1. Power Suply
Power
Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah suatu alat
listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik ataupun
elektronika lainnya.
2. Voltmeter DC
Difungsikan
guna mengukur besarnya tegangan listrik yang terdapat dalam suatu rangkaian
listrik. Dimana, untuk penyusunannya dilakukan secara paralel sesuai pada
lokasi komponen yang sedang diukur.
3. Baterai
Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik. Hampir semua perangkat elektronik yang portabel seperti Handphone, Laptop, Senter, ataupun Remote Control menggunakan Baterai sebagai sumber listriknya. Dengan adanya Baterai, kita tidak perlu menyambungkan kabel listrik untuk dapat mengaktifkan perangkat elektronik kita sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dapat menemui dua jenis Baterai yaitu Baterai yang hanya dapat dipakai sekali saja (Single Use) dan Baterai yang dapat di isi ulang (Rechargeable).
4. Generator DC
Generator
DC atau generator arus searah (DC) adalah salah satu jenis mesin listrik, dan
fungsi utama mesin generator DC adalah mengubah energi mekanik menjadi listrik
DC Proses perubahan energi menggunakan prinsip gaya gerak listrik yang
diinduksi secara energi.
Bahan:
1. Resistor
Specifications |
|
Resistance (Ohms) |
10K, 500K |
Power (Watts) |
0.25W, 1/4W |
Tolerance |
±5% |
Packaging |
Bulk |
Composition |
Carbon Film |
Temperature Coefficient |
350ppm/°C |
Lead Free Status |
Lead Free |
RoHS Status |
RoHS Compliant |
Data
sheet resistor:
2. Dioda 1N4001
A. Spesifikasi :
§ Package Type: Available
in DO-41 & SMD Packages
§ Diode Type: Silicon Rectifier General Usage
Diode
§ Max Repetitive Reverse Voltage is: 1000 Volts
§ Average Fwd Current: 1000mA
§ Non-repetitive Max Fwd Current: 30A
§ Max Power Dissipation is: 3W
§ Max Storage & Operating temperature Should
Be: -55 to +175 Centigrade
B. Konfigurasi Pin:
Nomor Pin |
Nama Pin |
Deskripsi |
1 |
Anoda |
Arus selalu Masuk melalui Anoda |
2 |
Katoda |
Arus selalu Keluar melalui Katoda |
3. Transistor NPN BC547
A. Konfigurasi Pin
1. Collector
2. Base
3. Emitter
B. Spesifikasi :
Transistor Type : NPN
Voltage – Collector Emitter Breakdown (Max) :
45 V
Current- Collector (Ic) (Max) : 100mA
Power – Max : 625 mW
DC Current Gain (hFE) (Min) @ Ic, Vce :
110 @ 2mA, 5V
Vce Saturation (Max) @ Ib Ic : 300mV, @ 5mA,
100mA
Frequency – Transition : 300MHz
Current- Collector Cutoff (Max) : -
Mounting Type : Through Hole
Package / Case : TO-226-3, TO-92-3 (TO-226AA)
Formed Leads
Packaging : Tape & Box (TB
Lead Free Status : Lead Free
RoHs Status : RoHs Compliant
Data
Sheet Transistor
Grafik Respon:
A. konfigurasi pin
Pin-1 dan pin-8 adalah o
/ p dari komparator
Pin-2 dan pin-6 adalah
pembalik i / id
Pin-3 dan pin-5 adalah
non inverting i / id
Pin-4 adalah terminal
GND
Pin-8 adalah VCC +
B. spesifikasi
· Ini terdiri dari dua
op-amp internal dan frekuensi dikompensasi untuk gain kesatuan
· Gain tegangan besar
adalah 100 dB
· Lebar pita lebar adalah
1MHz
· Jangkauan pasokan
listrik yang luas termasuk pasokan listrik tunggal dan ganda
· Rentang catu daya
tunggal adalah dari 3V ke 32V
· Jangkauan pasokan
listrik ganda adalah dari + atau -1.5V ke + atau -16V
· Penyaluran arus pasokan
sangat rendah, yaitu 500 μA
· 2mV tegangan rendah i /
p offset
· Mode umum rentang
tegangan i / p terdiri dari ground
· Tegangan catu daya dan diferensial i / p tegangan serupa ayunan tegangan o / p besar
7. Logic State
Gerbang
Logika (Logic Gates) adalah sebuah entitas untuk melakukan pengolahan
input-input yang berupa bilangan biner (hanya terdapat 2 kode bilangan biner
yaitu, angka 1 dan 0) dengan menggunakan Teori Matematika Boolean sehingga
dihasilkan sebuah sinyal output yang dapat digunakan untuk proses berikutnya.
8.
Potensiometer
A. Spesifikasi
·
Type: Rotary a.k.a
Radio POT
·
Available in different
resistance values like 500Ω, 1K, 2K, 5K, 10K, 22K, 47K, 50K, 100K, 220K, 470K,
500K, 1 M.
·
Power Rating: 0.3W
·
Maximum Input Voltage:
200Vdc
·
Rotational Life: 2000K
cycles
B. Konfigurasi PIN
Pin No. |
Pin Name |
Description |
1 |
Fixed End |
This end is connected to one end of the
resistive track |
2 |
Variable End |
This end is connected to the wiper, to
provide variable voltage |
3 |
Fixed End |
This end is connected to another end of the
resistive track |
Konfigurasi potentiometer:
9. Relay
Relay adalah komponen yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik yang besar dengan menggunakan kendali listrik arus kecil. Relay memiliki fungsi sebagai saklar atau elektromagnetik switch yang mana dikendalikan oleh magnet listrik.
A. Konfigurasi PIN Relay
Nomor PIN |
Nama Pin |
Deskripsi |
1 |
Coil End 1 |
Digunakan untuk memicu (On / Off) Relay,
Biasanya satu ujung terhubung ke 12V dan ujung lainnya ke ground |
2 |
Coil End 2 |
Digunakan untuk memicu (On / Off) Relay,
Biasanya satu ujung terhubung ke 12V dan ujung lainnya ke ground |
3 |
Common (COM) |
Common terhubung ke salah satu Ujung Beban
yang akan dikontrol |
4 |
Normally Close (NC) |
Ujung lain dari beban terhubung ke NO atau
NC. Jika terhubung ke NC beban tetap terhubung sebelum pemicu |
5 |
Normally Open (NO) |
Ujung lain dari beban terhubung ke NO atau
NC. Jika terhubung ke NO, beban tetap terputus sebelum pemicu |
B. Spesifikasi :
·
Trigger Voltage
(Voltage across coil) : 12V DC
·
Trigger Current
(Nominal current) : 70mA
·
Maximum AC load
current: 10A @ 250/125V AC
·
Maximum DC load
current: 10A @ 30/28V DC
·
Compact 5-pin
configuration with plastic moulding
·
Operating time: 10msec
Release time: 5msec
·
Maximum switching: 300
operating/minute (mechanically)
10. Motor DC
Digunakan
untuk output dari rangkaian dan berjalan jika sensor infrared berlogika 1
Grafik Motor DC:
A. Konfigurasi PIN
No: |
Pin Name |
Description |
1 |
Terminal 1 |
A normal DC motor would have only two
terminals. Since these terminals are connected together only through a coil
they have not polarity. Revering the connection will only reverse the
direction of the motor |
2 |
Terminal 2 |
B. DC Motor Specifications
·
Standard 130 Type DC
motor
·
Operating Voltage:
4.5V to 9V
·
Recommended/Rated
Voltage: 6V
·
Current at No load:
70mA (max)
·
No-load Speed: 9000
rpm
·
Loaded current: 250mA
(approx)
·
Rated Load: 10g*cm
·
Motor Size: 27.5mm x
20mm x 15mm
·
Weight: 17 grams
11. Lampu
Lampu
adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik
melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya.
A. Spesifikasi :
- Higher lumen output: from 1850 lm to 4900 lm
- Almost constant lumen maintenance throughout
the entire life of the lamp due to Luxline Plus triphosphor technology
- High colour rendering (Ra85/Class1B)
- For electronic ballast operation only giving
greater efficiency and advantages in improved starting and life performance
- Optimised ambient operating temperature at 35°
C (max lumen output) allows compact luminaire designs
- Reduced storage volume and transportation
costs
- Average rated life: up to 20000 hours
12. Ground
13. LED
A. Spesifikasi :
·
Superior weather
resistance
·
5mm Round Standard
Directivity
·
UV Resistant Eproxy
·
Forward Current (IF):
30mA
·
Forward Voltage (VF):
1.8V to 2.4V
·
Reverse Voltage: 5V
·
Operating Temperature:
-30℃ to +85℃
·
Storage Temperature: -40℃ to +100℃
·
Luminous Intensity: 20mcd
B. Konfigurasi Pin :
·
Pin 1 : Positive
terminal of LED
·
Pin 2 : Negative
terminal of LED
14. Sensor Touch
A. Spesifikasi :·
Operating voltage
2.0V~5.5V
·
Operating current
@VDD=3V, no load
·
At low power mode
typical 1.5uA, maximum 3.0uA
·
The response time max
220mS at low power mode @VDD=3V
·
Sensitivity can adjust
by the capacitance(0~50pF) outside
·
Stable touching
detection of human body for replacing traditional direct switch key
·
Provides Low Power mode
·
Provides direct mode、toggle mode by pad
option(TOG pin) Q pin is CMOS output
·
All output modes can be
selected active high or active low by pad option(AHLB pin)
·
After power-on have about
0.5sec stable-time, during the time do not touch the key pad, and the function
is disabled
·
Auto calibration for
life at low power mode the re-calibration period is about 4.0sec normally, when
key detected touch and released touch, the auto re-calibration will be redoing
after about 16sec from releasing key
·
The sensitivity of
TTP223N-BA6 is better than TTP223-BA6’s. but the stability of TTP223N-BA6 is
worse than TTP223-BA6’s.
B. Konfigurasi Pin :
* Pin
1 : Vcc
* Pin
2 : Gnd
* Pin
3 : Vout
C. grafik respon
1.Resistor
Resistor
merupakan komponen pasif yang memiliki nilai resistansi tertentu dan berfungsi
untuk menghambat jumlah arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian.
Resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya resistor
nilai tetap (fixed resistor), resistor variabel (variabel resistor),
thermistor, dan LDR.
Cara
membaca nilai resistor
Cara
menghitung nilai resistansi resistor dengan gelang warna :
1.
Masukan angka langsung dari kode warna gelang pertama.
2.
Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua.
3.
Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.
4.
Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut
dengan 10 (10^n).
5. Gelang terakhir merupakan nilai toleransi dari resistor
2. Diode
Cara
Kerja Dioda:
Secara
sederhana, cara kerja dioda dapat dijelaskan dalam tiga kondisi, yaitu kondisi
tanpa tegangan (unbiased), diberikan tegangan positif (forward biased), dan
tegangan negatif (reverse biased).
a.
tanpa tegangan
Pada
kondisi tidak diberikan tegangan akan terbentuk suatu perbatasan medan listrik
pada daerah P-N junction. Hal ini terjadi diawali dengan proses difusi, yaitu
bergeraknya muatan elektro dari sisi n ke sisi p.
b.
kondisi forward bias
Pada
kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal positif sumber listrik
dan bagian katoda disambungkan dengan terminal negatif. Adanya tegangan
eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik
menjadi tertarik ke masing-masing kutub. Ion-ion negatif akan tertarik ke sisi
anoda yang positif, dan ion-ion positif akan tertarik ke sisi katoda yang
negatif.
c.
kondisi reverse bias
Pada
kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal negatif sumber listrik
dan bagian katoda disambungkan dengan terminal positif. Adanya tegangan
eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik
menjadi tertarik ke masing-masing kutub.
3. Transistor
Transistor
NPN
Pada transistor NPN, semikonduktor tipe-P diapit oleh dua semikonduktor tipe-N. Transistor NPN juga dapat dibentuk dengan menghubungkan anoda dari dua dioda sebagai base dan katoda sebagai kolektor dan emitor. Arus mengalir dari kolektor ke emitor karena potensial kolektor lebih besar daripada base dan emitor.
Transistor
PNP
Pada transistor PNP, semikonduktor tipe-N diapit oleh dua semikonduktor tipe-P. Transistor PNP juga dapat dibentuk dengan menghubungkan katoda dari dua dioda sebagai base dan anoda sebagai kolektor dan emitor. Hubungan emitter-base foward bias sementara collector-base reverse bias. Jadi, arus mengalir dari emitor ke kolektor karena potensial emitor lebih besar daripada base dan kolektor.
Transistor
sebagai saklar
Jika
ada arus yang cukup besar di kaki basis, transistor akan mencapai titk jenuh
(saturasi). Pada titk jenuh ini transistor mengalirkan arus secara maksimum
dari kolektor ke emitor sehingga transistor seolah-olah short pada hubungan
kolektor-emitor. Jika arus base sangat kecil maka kolektor dan emitor bagaikan
saklar yang terbuka. Pada kondisi ini transistor dalam keadaan cut-off sehingga
tidak ada arus dari kolektor ke emitor. Nilai resistor terhubung ke base (Rb)
dapat dihitung dengan;
Rb
= Vbe / Ib
Transistor
sebagai penguat
Transistor
sebagai penguat jika bekerja dalam daerah aktif. Tegangan, arus, dan daya dapat
diperkuat dengan beberapa konfigurasi seperti common emitter, common colector,
dan common base.
DC
Current Gain = Collector Current (Ic) / Base Current (Ib)
Karakteristik Input
Transistor adalah
komponen aktif yang menggunakan aliran electron sebagai prinsip kerjanya
didalam bahan. Sebuah transistor memiliki tiga daerah doped yaitu daerah
emitter, daerah basis dan daerah disebut kolektor. Transistor ada dua jenis
yaitu NPN dan PNP. Transistor memiliki dua sambungan: satu antara emitter dan
basis, dan yang lain antara kolektor dan basis. Karena itu, sebuah transistor
seperti dua buah dioda yang saling bertolak belakang yaitu dioda emitter-basis,
atau disingkat dengan emitter dioda dan dioda kolektor-basis, atau disingkat
dengan dioda kolektor.
Bagian emitter-basis dari transistor merupakan dioda, maka apabila dioda
emitter-basis dibias maju maka kita mengharapkan akan melihat grafik arus terhadap
tegangan dioda biasa. Saat tegangan dioda emitter-basis lebih kecil dari
potensial barriernya, maka arus basis (Ib) akan kecil. Ketika tegangan dioda
melebihi potensial barriernya, arus basis (Ib) akan naik secara cepat.
Karakteristik
Output
Sebuah transistor memiliki empat daerah operasi yang berbeda yaitu daerah
aktif, daerah saturasi, daerah cutoff, dan daerah breakdown. Jika transistor
digunakan sebagai penguat, transistor bekerja pada daerah aktif. Jika
transistor digunakan pada rangkaian digital, transistor biasanya beroperasi
pada daerah saturasi dan cutoff. Daerah breakdown biasanya dihindari karena
resiko transistor menjadi hancur terlalu besar.
Gelombang I/O
Transistor
4. IC OP-AMP LM358
Simbol
Berfungsi sebagai penguat atau pembanding
tegangan input dengan output.
Karakteristik IC OpAmp
·
Penguatan Tegangan
Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga)
·
Tegangan Offset
Keluaran (Output Offset Voltage) atau Voo = 0 (nol)
·
Impedansi Masukan
(Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga)
·
Impedansi Output
(Output Impedance ) atau Zout = 0 (nol)
·
Lebar Pita (Bandwidth)
atau BW = ∞ (tak terhingga)
·
Karakteristik tidak
berubah dengan suhu
Inverting Amplifier
NonInverting
Rumus:
Komparator
Rumus:
Adder
Rumus:
Bentuk Gelombang
5. Logic State
status logika Pengertian logis, benar atau salah, dari sinyal biner yang diberikan. Sinyal biner adalah sinyal digital yang hanya memiliki dua nilai yang valid. Dalam istilah fisik, pengertian logis dari sinyal biner ditentukan oleh level tegangan atau nilai arus sinyal, dan ini pada gilirannya ditentukan oleh teknologi perangkat. Dalam sirkuit TTL, misalnya, keadaan sebenarnya diwakili oleh logika 1, kira-kira sama dengan +5 volt pada garis sinyal; logika 0 kira-kira 0 volt. Tingkat tegangan antara 0 dan +5 volt dianggap tidak ditentukan.
6. Sensor Touch
Touch Sensor atau Sensor Sentuh adalah sensor elektronik yang dapat mendeteksi sentuhan. Sensor Sentuh ini pada dasarnya beroperasi sebagai sakelar apabila disentuh, seperti sakelar pada lampu, layar sentuh ponsel dan lain sebagainya. Sensor Sentuh ini dikenal juga sebagai Sensor Taktil (Tactile Sensor). Seiring dengan perkembangan teknologi, sensor sentuh ini semakin banyak digunakan dan telah menggeser peranan sakelar mekanik pada perangkat-perangkat elektronik.
Apabila terdapat sentuhan pada sensor maka frekuensi pada grafik yang dibagian atas akan berada dibagian level bawah yang mana menandakan bahwa adanya sentuhan maka sensor tersebut aktif dan apabila sentuhan tersebut dilepas maka frekuensi sensor akan kembali ke bagian semula.
7. Sensor Infrared
Sensor
Infrared adalah komponen elektronika yang dapat mendeteksi benda ketika cahaya
infra merah terhalangi oleh benda. Sensor infared terdiri dari led infrared
sebagai pemancar sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto
transistor, fotodioda, atau inframerah modul yang berfungsi untuk menerima
sinar inframerah yang dikirimkan oleh pemancar.
Komponen
led inframerah atau infra red (IR) pada dasarnya adalah led yang memancarkan
sinar infra merah dengan panjang gelombang 850nm.
Infra
red (IR) detektor atau sensor infra merah adalah komponen elektronika yang
dapat mengidentifikasi cahaya infra merah (infra red, IR). Sensor infra merah
atau detektor infra merah saat ini ada yang dibuat khusus dalam satu modul dan
dinamakan sebagai IR Detector Photomodules. IR Detector Photomodules merupakan
sebuah chip detektor inframerah digital yang di dalamnya terdapat fotodiode dan
penguat (amplifier).
Bentuk
dan Konfigurasi Pin IR Detector Photomodules TSOP:
Prinsip
Kerja sensor infrared:
Prinsip kerja rangkaian sensor infrared adalah ketika cahaya infra merah diterima oleh fototransistor maka basis fototransistor akan mengubah energi cahaya infra merah menjadi arus listrik sehingga basis akan berubah seperti saklar (swith closed) atau fototransistor akan aktif (low) secara sesaat.
Grafik
Respon Sensor Infrared:
Grafik
menunjukkan hubungan antara resistansi dan jarak potensial untuk sensitivitas
rentang antara pemancar dan penerima inframerah. Resistor yang digunakan pada
sensor mempengaruhi intensitas cahaya inframerah keluar dari pemancar. Semakin
tinggi resistansi yang digunakan, semakin pendek jarak IR Receiver yang mampu
mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas
cahaya yang lebih rendah dari IR Transmitter. Sementara semakin rendah
resistansi yang digunakan, semakin jauh jarak IR Receiver mampu mendeteksi
sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang
lebih tinggi dari IR Transmitter
8. Sensor PIR
sensor yang dapat mendeteksi pergerakan, dalam hal ini sensor PIR banyak digunakan untuk mengetahui apakah ada pergerakan manusia dalam daerah yang mampu dijangkau oleh sensor PIR.
9. IC 7447
10. IC 74147
11. Relay
Relay
adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen
Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni
Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay
menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga
dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan
Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi
sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
Ada
besi atau yang disebut dengan nama inti besi dililit oleh sebuah kumparan yang
berfungsi sebagai pengendali. Sehingga kumparan kumparan yang diberikan
arus listrik maka akan menghasilkan gaya elektromagnet. Gaya tersebut
selanjutnya akan menarik angker untuk pindah dari biasanya tutup ke buka
normal. Dengan demikian saklar menjadi pada posisi baru yang biasanya
terbuka yang dapat menghantarkan arus listrik. Ketika armature sudah
tidak dialiri arus listrik lagi maka ia akan kembali pada posisi awal, yaitu
normal close.
Fitur:
1.
Tegangan pemicu (tegangan kumparan) 5V
2.
Arus pemicu 70mA
3.
Beban maksimum AC 10A @ 250 / 125V
4.
Maksimum baban DC 10A @ 30 / 28V
5.
Switching maksimum
12. Motor DC
Terdapat
dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu Stator dan Rotor. Stator
adalah bagian motor yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri dari
rangka dan kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah bagian yang berputar, bagian
Rotor ini terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian utama ini dapat dibagi lagi
menjadi beberapa komponen penting yaitu diantaranya adalah Yoke (kerangka
magnet), Poles (kutub motor), Field winding (kumparan medan magnet),
ArmatureWinding (Kumparan Jangkar), Commutator (Komutator)dan Brushes
(kuas/sikat arang).
Pada
prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak,
ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat
utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang
bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena
kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan
kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik
menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti
Untuk
menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub
magnet, arah arus pada kumparan dibalik. Dengan demikian, kutub utara kumparan
akan berubah menjadi kutub selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi
kutub utara. Pada saat perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan kumparan
akan berhadap dengan kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan akan
berhadapan dengan kutub utara magnet. Karena kutubnya sama, maka akan terjadi
tolak menolak sehingga kumparan bergerak memutar hingga utara kumparan berhadapan
dengan selatan magnet dan selatan kumparan berhadapan dengan utara magnet. Pada
saat ini, arus yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan akan
berputar lagi karena adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang
hingga arus listrik pada kumparan diputuskan.
13. Lampu
Lampu LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.
14. Baterai
Baterai
(Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya
menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik.
Hampir semua perangkat elektronik yang portabel seperti Handphone, Laptop,
Senter, ataupun Remote Control menggunakan Baterai sebagai sumber listriknya.
Dengan adanya Baterai, kita tidak perlu menyambungkan kabel listrik untuk dapat
mengaktifkan perangkat elektronik kita sehingga dapat dengan mudah dibawa
kemana-mana. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dapat menemui dua jenis Baterai
yaitu Baterai yang hanya dapat dipakai sekali saja (Single Use) dan Baterai
yang dapat di isi ulang (Rechargeable).
`15. Ground
Ground Berfungsi sebagai untuk meniadakan beda potensial dengan
mengalirkan arus sisa dari kebocoran tegangan atau arus pada rangkaian
16. Power Supply
Power supply atau pencatu daya adalah sebuah
alat elektronik yang berfungsi memberikan tegangan dan arus listrik pada
komponen-komponen lainnya. Pada dasarnya power supply membutuhkan sumber
listrik yang kemudian diubah menjadi sumber daya yang dibutuhkan oleh berbagai
perangkat elektronik lainnya. Arus listrik yang disalurkan oleh power supply
ini adalah jenis arus bolak-balik (AC). Namun karena kelebihan dari power
supply ini, maka alat ini juga dapat mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi
arus searah (DC). Power supply memiliki simbol sebagai berikut :
17. Voltmeter
Volt meter DC merupakan
alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui beda potensial tegangan DC antara 2 titik
pada suatu beban listrik atau rangkaian elektronika.
18. Potensiometer
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya.
- Siapkan semua alat dan bahan yang bersangkutan
- Disarankan agar membaca datasheet setiap komponen
- Tepatkan posisi letak nya dengan gambar rangkaian
- Selanjutnya, cari komponen yang diperlukan di library proteus dan rangkai menjaadi rangkaian yang utuh
- Lalu coba jalankan rangkaian, jika tidak terjadi error dan output menyala berarti rangkaian pada kontrol sun tracker bekerja
b. Gambar Rangkaian
Apabila barang telah melewati sensor PIR yang berfungsi untuk menjalankan Treadmil barang dan masuk kedalam tempat penghitung barang maka akan dideteksi oleh sensor infrared. Dan setelah dideteksi oleh kedua sensor tersebut maka 7- segment akan melakukan Counter Up untuk menghitung jumlah masuknya barang tersebut. Selanjutnya, Ketika sudah mencapai angka 9 ,maka digunakan sensor Touch untuk bisa mereset angka pada 7 - segment menjadi nol dan diulang dari angka 1 kembali.
Sensor Pir aktif dan tegangan pada output sensor sebesar 4.99 V mengalir dan melalui resistor R2 sebesar 10 Kilo ohm dan dengan bias Voltage Divider dan didapat tegangan VBE sebesar 0.79 V. Nilai tegangan VBE ini dapat mengaktifkan Transistor dan Tegangan pada power supply mengaliri arus ke collector diteruskan ke emitor dan ke ground. Karena adanya tegangan dari power supply maka switch relay berpindah dari kiri ke kanan sehingga treadmil dapat aktif atau bergerak untuk membawa barang masuk kedalam pabrik.
Kemudian , setelah sensor PIR aktif maka sensor Infrared aktif sehingga adanya tegangan pada output dari sensor infrared dan dapat mengalir arus pada R3 dan juga dapat mengaktifkan transistor Q2 dan arus dari power supply pun mengalir dari collector ke emitor dan diteruskan ke ground. Karena ada tegangan dari power supply maka switch relay berpindah dari kiri ke kanan dan selanjutnya melewati rangkaian counter asyncronous. Rangkaian counter Asyncronous yaotu rangkaian counter yang sinyal clock nya hanya terhubung ke satu inputan saja dan sinyal clock selanjutnya bergantung pada output flip flop sebelumnya. Dan selanjutnya rangkaian yang terhubung dengan rangkaian Decoder yang berfungsi mengubah nilai biner menjadi desimal yang akan ditampilkan pada 7- Segment.
Kemudian ,sensor touch yang digunakan untuk mereset display 7 segment ketika sensor mendeteksi sentuhan tangan operator maka dihasilkan tegangan dan arus dapat mengalir melewati resistor R5 sebesaar 10 kilo ohm dan menghasilkan tegangan yang cukup mengaktifkan transistor dan sehingga relay juga berpindah dari kiri ke kanan dan melewati IC Encoder dan Decoder untuk menghasilkan angka yang diinginkan pada 7 segment untuk mereset nya kembali.
5.Download;[kembali}
- Download File HMTL klik disini
- Download Rangkaian klik disini
- Download Gambar Rangkaian klik disini
- Download Video Rangkaian klik disini
- Download Datasheet Baterai klik disini
- Download Datasheet Resistor klik disini
- Download Datasheet Dioda klik disini
- Download Datasheet Transistor klik disini
- Download Datasheet Relay klik disini
- Download Datasheet Lampu klik disini
- Download Datasheet LM358 klik disini
- Download Datasheet Motor DC klik disini
- Download Datasheet Potensiometer klik disini
- Download Datasheet Sensor IR klik disini
- Download Datasheet Sensor Touch klik disini
- Download Datasheet Sensor PIR klik disini
- Download Datasheet IC 74151 klik disini
- Download Datasheet IC 74154 klik disini
- Download Datasheet Encoder IC 74HC147 klik disini
- Download Datasheet Decoder IC 74LS48 klik disini
- Download Datasheet Gerbang NOT klik disini
- Download Datasheet Buzzer klik disini
- Download Datasheet Seven Segment klik disini
- Download File Library Sensor Touch klik disini
- Download File Library PIR Sensor klik disini
- Download File Library IR Sensor klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar