LANGKAH 2 : Setelah konsep sistem kontrol dibentuk, maka kita dapat membuat pemrogramannya. Ketik “fuzzy” pada command window untuk membuka jendela Fuzzy Inference System (FIS) editor, sehingga muncul tampilan seperti gambar di bawah ini:
LANGKAH 3 : Pilih edit >> add variable >> input untuk menambah variable input
sehingga akan muncul tampilan seperti pada gambar di bawah ini:
LANGKAH 4 : Ubahlah nama input1 menjadi suhu, input2 menjadi kekeruhan, output1 menjadi heater, output2 menjadi pompa, output3 menjadi kondisi air.
LANGKAH 5 : Pilih edit >> membership function untuk membuat fungsi keanggotaan setiap variabel.
LANGKAH 6 : Pada variabel suhu, ubahlah range menjadi [0 50],
nama mf1 menjadi dingin, type trimf, Params [0 12.5 25]
nama mf2 menjadi normal, type trimf, Params [24 26.5 29]
nama mf3 menjadi panas, type trimf, Params [28 39 50]
nama mf1 menjadi jernih, type trimf, Params [0 225 450]
nama mf2 menjadi cukup, type trimf, Params [400 525 650]
nama mf3 menjadi keruh, type trimf, Params [600 812 1024]
sehingga tampilan variabel kekeruhan akan tampak seperti pada gambar di bawah ini:
LANGKAH 8 : Pada variabel heater, ubahlah range menjadi [0 50],
nama mf1 menjadi menyala, type trimf, Params [0 12.5 25]
nama mf2 menjadi mati, type trimf, Params [24 37 50]
sehingga tampilan variabel heater akan tampak seperti pada gambar di bawah ini:
LANGKAH 9 : Pada variabel pompa, ubahlah range menjadi [0 50],
nama mf1 menjadi menyala, type trimf, Params [0 14.5 29]
nama mf2 menjadi mati, type trimf, Params [28 39 50]
sehingga tampilan variabel pompa akan tampak seperti pada gambar di bawah ini:
LANGKAH 9 : Pada variable kondisi_air, ubahlah range menjadi [0 1024]
nama mf1 menjadi bersih, type trimf, Params [0 225 450]
nama mf2 menjadi cukup, type trimf, Params [400 525 650]
nama mf3 menjadi keruh, type trimf, Params [600 812 1024]
sehingga tampilan variabel kondisi_air akan tampak seperti pada gambar di bawah ini:
LANGKAH 10 : Pilih edit >> rules untuk membuka jendela rule editor
buatlah aturan pada rule editor sesuai dengan konsep sistem kontrol yang sebelumnya telah dibuat. Misalnya if (suhu is dingin) and (kekeruhan is jernih) then (heater motor is menyala) (pompa is kondisi_air is besih), dan seterusnya sampai dengan 9 rules.
LANGKAH 11 : Pilih view >> rules, untuk melihat hasil rules yang telah kita buat
kita dapat menggeser-geser nilai suhu (input1) dan kekeruhan (input2) sehingga menghasilkan nilai keluaran pada heater (output1), pompa (output2), dan kondisi_air (output3)
LANGKAH 12: Pilih view >> surface, untuk melihat grafik 3D antara suhu, kekeruhan, dan output.
LANGKAH 1 : Pada variabel suhu, ubahlah range menjadi [0 50],
lalu ubah nama, type, dan parameternya sesuai kebutuhan
sehingga tampilan suhu akan tampak seperti pada gambar di bawah ini:
LANGKAH 2 : Pada variable kekeruhan, ubahlah range menjadi [0 1024]
lalu ubah nama, type, dan parameternya sesuai kebutuhan
sehingga tampilan variabel kekeruhan akan tampak seperti pada gambar di bawah ini:
LANGKAH 3 : Pada variabel heater, ubahlah range menjadi [0 50],
sehingga tampilan variabel heater akan tampak seperti pada gambar di bawah ini:
LANGKAH 4 : Pada variabel pompa, ubahlah range menjadi [0 600],
lalu ubah nama, type, dan parameternya sesuai kebutuhan
sehingga tampilan variabel pompa akan tampak seperti pada gambar di bawah ini:
LANGKAH 5 : Pada variable kondisi_air, ubahlah range menjadi [0 1024]
lalu ubah nama, type, dan parameternya sesuai kebutuhan
sehingga tampilan variabel kondisi_air akan tampak seperti pada gambar di bawah ini:
LANGKAH 6 : Pilih edit >> rules untuk membuka jendela rule editor
buatlah aturan pada rule editor sesuai dengan konsep sistem kontrol yang sebelumnya telah dibuat. Misalnya if (suhu is dingin) and (kekeruhan is jernih) then (heater motor is menyala) (pompa is kondisi_air is besih), dan seterusnya sampai dengan 55 rules.
LANGKAH 7 : Pilih view >> rules, untuk melihat hasil rules yang telah kita buat
LANGKAH 8 : Pilih view >> surface, untuk melihat grafik 3D antara suhu, kekeruhan, dan output.
- B. S. Siregar, A. N. Jati, and D. Darlis, “Analisis Logika Fuzzy Sebagai Metode Kendali Pada Mesin Pencampuran Zat Cair,” e-Proceeding of Engineering, vol. 2, no.1, pp. 625-630, 2015.
- D. L. Rahakbauw, F. J. Rianekuay, and Y. A. Lesnussa, “Penerapan Metode Fuzzy Mamdani untuk Memprediksi Jumlah Produksi Karet (Studi Kasus: Data Persediaan Dan Permintaan Produksi Karet pada PTP Nusantara XIV (Persero) Kebun Awaya, Teluk Elpaputih, Maluku - Indonesia),” Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan, vol. 16, no. 1, pp. 119-127, 2019.
- R. N. Aini, “Optimasi Konsentrasi Pengemulsi Terhadap Tingkat Pengembangan dan Daya Terima Roti Tawar Berbahan Dasar Tepung Singkong,” Disertasi Doktor, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015.
- A. F. Saragih, P. Pangaribuan, and A. S. Wibowo, “Sistem Kendali Mixer Otomatis di Industri Makanan,” e-Proceeding of Engineering, vol. 4, no. 3, pp. 3106-3113, 2017.
- A. F. Saragih, P. Pangaribuan, and A. S. Wibowo, “Sistem Kendali Mixer Otomatis di Industri Makanan,” e-Proceeding of Engineering, vol. 4, no. 3, pp. 3106-3113, 2017.
- F. Suryatini, M. Maimunah, and F. I. Fauzandi, “Implementasi Sistem Kontrol Irigasi Tetes Menggunakan Konsep IoT Berbasis Logika Fuzzy Takagi-Sugeno,” JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa), vol. 4, no. 1, pp. 115-124, 2019.
- S. Romadhan, B. Setiyono, and S. Sumardi, “Menggunakan Kontrol Fuzzy Untuk Pengaturan Suhu Cairan Berbasis Atmega16,” Transient, vol. 3, no. 4, pp. 90-95, 2014.
- M. Abrori and A. H. Prihamayu, “Aplikasi Logika Fuzzy Metode Mamdani dalam Pengambilan Keputusan Penentuan Jumlah Produksi,” Kaunia vol. XI, no. 2, pp. 91-99, 2015.
- I. S. Doraya,
“Pengaruh Emulsifier Terhadap Stabilitas Emulsi Salad Dressing dari
Minyak Kedelai dan Air Jeruk Lemon,” Tugas Akhir Diploma
Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang,
2012.
- I. W. R. Ardana and I. P. Sutawinaya, “Pemodelan Sistem Kontroler Logika Fuzzy Pada Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Menggunakan Perangkat Lunak Matlab/Simulink,” Jurnal Matrix, vol. 7, no. 1, pp. 1-6, 2017.
- J. Nasir and J. Suprianto, “Analisis Fuzzy Logic Menentukan Pemilihan Motor Honda Dengan Metode Mamdani,” Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika, vol. 3, no. 2, pp.177-186, 2017.
- B. Fechera, J. Kustija, and S. Elvyanti, “Optimasi Penggunaan Membership Function Logika Fuzzy pada Kasus Identifikasi Kualitas Minyak Transformator,” Electrans, vol. 11, no. 2, pp. 27-35, 2012.
- A. Adriansyah and O. Hidyatama, “Rancang Bangun Prototipe Elevator Menggunakan Microcontroller Arduino Atmega 328p”, Jurnal Teknologi Elektro, vol. 4, no.3, pp. 100-112, 2013.
- F. Isdaryani, “Desain Pengendali pH pada Continous Stirred Tank Reactor (CSTR) menggunakan Kontrol Fuzzy,” in Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar, Bandung, 2019, p. 115-120.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar