Machine Learning


Referensi :
Wiryadinata, Romi dan Dwi Ana Ratnawati (2005). Simulasi Jaringan Syaraf Tiruan Berbasis Metode Backpropagation Sebagai Pengendali Kecepatan Motor DC. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005 (SNATI 2005).
SIMULASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS METODE BACKPROPAGATION SEBAGAI PENGENDALI KECEPATAN MOTOR DC


Abstrak
Motor DC dan komputer banyak digunakan dalam kehidupan sehari-sehari, baik di rumah tangga, industri maupun lingkungan pendidikan yang sangat membutuhkan ketelitian dan penggunan yang serba otomatis. Jaringan Syaraf Tiruan merupakan salah satu kendali motor DC yang dapat disimulasikan menggunakan neural network toolbox pada software Matlab 6.5. Dengan menggunakan metode Backpropagation dan fungsi Gradient Descent Momentum diperoleh struktur jaringan yang terbaik, terdiri dari 5 sel neuron lapisan input, 3 sel neuron lapisan tersembunyi dan 1 sel neuron lapisan output. 

Pendahuluan
Motor DC banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam dunia industri maupun rumah tangga. Motor DC yang beredar sebenarnya sudah menggunakan bahasa logika sederhana ada yang dikendalikan manual oleh manusia, sebagian sudah ada yang menggunakan mikrokontroller, algoritma fuzzy maupun algortima dan kendali lainya yang menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda. Motor yang beredar di masyarakat akan lebih menghasilkan produk yang bagus dan memiliki tingkat presisi tinggi apabila kesalahan dari faktor manusia dapat diperkecil.

Dasar Teori
a. Jaringan Syaraf Manusia sebagai Dasar JST
Beberapa hal yang mendasari kerja Jaringan Syaraf Manusia (JSM), diantaranya mengenai penyimpanan informasi dan daya ingat, dimana bila suatu sinyal tertentu melalui sinapsis secara berulang-ulang, maka sinapsis tersebut menjadi lebih mampu menghantarkan sinyal pada kesempatan berikutnya. JST merupakan bagian dari Artificial Intelligence (AI) yang berbasis hubungan, karena cara kerjanya melihat pada JSM.

b. Backward Propagation
JST backpropagataion atau rambat balik (JSTBP) adalah metode yang paling sederhana dan mudah dipahami dari metode-metode yang lain. JST-BP akan merubah bobot biasnya untuk mengurangi perbedaan antara output jaringan dan target output.


c. Motor DC
Motor DC adalah sistem mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah menjadi tenaga gerak atau mekanis.
  • Karakteristik Motor DC


 

  • Pengaturan Kecepatan Motor 

Tiga parameter yang biasa diatur adalah :
1. Medan shunt, dengan menyisipkan tahanan variabel yang dipasang seri terhadap kumparan medan (motor shunt), maka dapat diatur arus medan dan fluksnya.
2.  Tegangan (Vt ), dikenal dengan metode Ward Leonard. Menghasilkan suatu pengaturan kecepatan yang sangat halus dan banyak dipakai untuk lift, mesin bubut dan lain-lain.
3.  Tahanan (Ra), dengan menyisipkan tahanan variabel terhadap tahanan jangkar. Cara ini jarang dipakai, karena penambahan tahanan seri terhadap tahanan jangkar menimbulkan rugi panas yang cukup besar.

Perancangan Sistem
Dalam perancangan sistem, masukan JST adalah berupa set point kecepatan, sedangkan keluarannya yang juga berfungsi sebagai masukan motor adalah tegangan DC. Sebagai keluaran motor dan sebagai hasil akhir dari sistem adalah kecepatan model motor.

Pelatihan dari sistem pengendalian dirancang dengan menggunakan metode inverse, dimana masukan dari plant adalah sebagai target atau keluaran dari JST, sehingga skenario keluarannya akan digunakan kembali sebagai masukan. Pada saat pelatihan masukan dari JST adalah keluaran dari motor, yaitu kecepatan atau putaran dari motor, sedangkan keluaran atau target dari JST adalah merupakan masukan motor, yaitu tegangan.


Analisis dan Pembahasan

Dengan mengunakan data yang sama pada motor sebenarnya, data input dan output dari hasil simulasi disimpan kedalam workspace Matlab untuk dijadikan sebagai masukan dan target pada pelatihan JST sebagai pengendali motor DC. Pelatihan dengan menggunakan for-while loops kurang mendapatkan hasil yang lebih maksimum, disebabkan karena data input dan target JST terlalu banyak, kurang lebih sebanyak 150676 data input dan 150676 data output. Sebagai perbandingan, untuk melakukan 1000 iterasi dengan 1 HL dan 7 sel neuron menggunakan forwhile loops,

Hasil pelatihan terbaik adalah adalah pada tabel nomor 10. Pelatihan berhenti ketika iterasi yang ditentukan sudah tecapai dengan Mean Square Error (MSE) 0.0070382. MSE pada tabel nomor 15 lebih kecil 2e-7 dari MSE pada tabel nomor 10. Tetapi jumlah iterasi 2 kali lebih besar dari iterasi pada tabel nomor 10, sehingga untuk pengujian jaringan akan digunakan struktur pada tabel nomor 10. Nilai gradient yang dihasilkan dan ditampilkan akan selalu dipengaruhi oleh perubahan nilai MSE.


Struktur terbaik jaringan kemudian di uji dengan menggunakan masukan step. Perlu diketahui waktu (t) adalah dalam satuan detik Matlab, bukan dalam real time. Berikut ini adalah grafik hasil pengujiannya: 

Berikut ini adalah grafik hasil dari pengujian offline :

Hasil pengujian tersebut membuktikan bahwa, pelatihan jaringan sudah cukup baik dan akan digunakan lebih lanjut dalam pengujian online menggunakan toolbox simulink pada Matlab dan pengujian menggunakan GUI (Graphical User Interface).

Diperoleh rata-rata selisih kecepatan sebesar 4.14 rad/s. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa simulasi JST sebagai kendali kecepatan motor DC sudah cukup baik, dengan persentase MSE kecepatan pengujian sebesar 1.645% atau tingkat keberhasilan mencapai 98.355. 


Persentase ini belum mencapai nilai minimum karena struktur yang digunakan saat pengujian adalah hasil pelatihan yang berhenti disebabkan Karena MSE minimum pelatihan belum mencapai target MSE.

Kesimpulan dan saran 
Banyaknya data yang dijadikan sebagai data pelatihan, berpengaruh terhadap lamanya waktu iterasi untuk mencapai taget error minimum, jumlah iterasi akan semakin banyak dan nilai MSE yang dihasilkan. Struktur terbaik JST untuk sistem kendali kecepatan motor DC terdiri dari 5 sel neuron lapisan input. Membuktikan bahwa dasar teori tentang pengaturan kecepatan motor DC metode Ward Leonard tentang penggunaan 2 motor dapat lebih efisien dengan Artificial Intellegence menggunakan Neural Network.

Saran yang bisa diterapkan untuk penelitian kedepannya antara lain:
  1. Jaringan dilakukan dengan metode yang berbeda, agar menghasilkan nilai Mean Square Error yang lebih kecil lagi. 
  2. Mengganti dengan model motor yang lain, tetapi dengan struktur jaringan syaraf yang sama untuk membuktikan apakah jaringan mampu beradaptasi dengan data motor yang berbeda.

7. Daftar pustaka 
  1. Brooks/Cole, Simulations of Machines.
  2. Fausett, Laurance, Fundamental Of Neural Network, 1994, Prentice Hall International Edition
  3. Floyd, Thomas L., Electronics Fundamentals, 1995, Prentice Hall International Edition
  4. Harvey, Robert L., Neural Network Principles, 1993, Prentice Hall International Edition
  5. Kung, S.Y., Digital Neural Networks, 1993, Prentice Hall International Edition.
  6. Kuo, Benjamin C., Automatic Control System, edisi bahasa indonesia jilid 1, 1995, Prentice Hall International Edition
  7. Kusumadewi, Sri, Artificial Intelligence, 2003, Graha Ilmu..

Video 
Video dari penjelasan adalah sebagai berikut:



Link Download 
Link Download jurnal
Link Download HTML
Link Download codingan
Link Download video




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Bahan Presentasi untuk Mata Kuliah Kimia 2020         OLEH: Apriliya Rahmi Putri 2010953019     Dosen Pengampu : D...